Jumat, 20 November 2009

Biarlah...

Ikhlas dan bersyukur pedoman badaniah
Menuju titahmu sampai akhir hidup manusia
riuh piluh akan surgamu nan indah
berjalan menapak menerjang lara
senyummu ku kagumi
wajah rupawanmu ku agungi
Indahmu tanpa terjamah olehku
bisakah aku seindah itu....
Biarlah bara itu terus berkobar di dalam hati
Bila ini yang akhirnya akan membuatku merasakan
sejuknya nikmatmu...
Biarlah duri itu terus menusuk setiap langka-langkahku
jika inilah satu-satunya jalan menuju
rumah indahmu....
Biarlah...
Akhirnya hamba mengucapkan penuh syukur
atas peran yang kau lakukan untukku
karena di penghujung cerita perjalanan umurku
kelak kau berikan senyuman terindahmu
Tiada henti suara bergema dihati
menyemangati hidup tuk diri sendiri
berjuang melawan lubang hitam dalam hati
tanamkan penyemangat tuk bangkit kembali
Sulit melupakan sesak prahara
terjerembab dalam ke egoisan semata
bukalah pintu hati dengan menghilangkan
duka, maaf dan terima kasih adalah
untaian doa
ku ingin terus memelihara "ikatan suci"
hingga akhir hayat ini....
memohon naungan ridha serta maghfirohmu
dengan dzat dan kasih sayangmu...


1 komentar:

Ello Aris mengatakan...

Nice poem! I like this poem.

Copyright © 2007-2014 YANAGIZAWA Template by - E-Blog