Minggu, 29 Juni 2008

Adu Tajam Moncong Panser dan Tanduk Banteng

Dulu, penguasa Jerman Adolf Hitler dan penguasa Spanyol Jenderal Franco, sering membanggakan sepakbola negaranya masing-masing. Keduanya mengklaim sepakbolanya lebih baik dan maju. Hitler membanggakan kedisiplinan Tim Panzer, sedangkan Franco memamerkan sepakbola kreatifnya.

Tak ada penilaian mutlak, siapa yang benar di antara klaim Hitler dan Franco. Tapi, setelah sekian tahun, Minggu atau Senin (30/6) dini hari ini, klaim mereka akan dibuktikan. Jerman dan Spanyol bertemu di final Euro 2008 untuk membuktikan siapa yang terbaik dan berhak mendapatkan gelar juara.

Partai menarik di Stadion ernst Happel, Austria ini akan disiarkan langsung oleh RCTI, TPI, dan Global TV mulai pukul 01.00 WIB, Senin dini hari. Diperkirakan, dua miliar manusia di muka bumi ini juga ingin menjadi saksi bersejarah tersebut.

Kegagalan di turnamen internasional menjadi seperti sinonim dengan kata Spanyol. Mereka terakhir hanya juara di Piala Eropa 1964, selebihnya selalu gagal. Selain itu, mereka hanya mampu masuk semifinal empat kali baik di Piala Eropa maupun Piala Dunia, termasuk di Euro 2008. Itu yang membuat Spanyol dianggap bukan tim turnamen.

Sebaliknya, Jerman begitu perkasa. Jerman juara Piala Dunia dan Piala Eropa tiga kali. Secara total, mereka pernah masuk semifinal turnamen internasional 18 kali. Prestasi mengagumkan dan kekuatan mental dianggap faktor penting yang dimiliki Jerman.

Namun, pelatih Spanyol, LLuis Aragones mengatakan, sekarang Spanyol ppun sudah memiliki mental yang kuat. Selalu menang sejak penyisihan grup adalah salah satunya dan itu memicu kekuatan mental Tim Matador.

"Mental kami sudah kuat dalam beberapa tahun ini. Kami belajar banyak dari Piala Dunia 2006, dan kini sudah mengambil hikmahnya. Saya katakan kepada pemain, untuk memainkan sepakbola yang baik, mereka harus bersaing dan tahu bagaimana bekerja keras. Dan, mereka telah banyak belajar," jelas pelatih Spanyol, Luis Aragones.

Aragones semakin optimistis, karena memiliki permainan lebih kreatif daripada Jerman. "Jerman akan mengkhawatirkan permainan kami. Tapi, final selalu memiliki hukumnya sendiri. Saya tak tahu apakah Jerman bisa menghentikan kreativitas dan dinamisme kami atau tidak. Tapi, tim mana pun akan sulit menghentikan permainan kami, ketika kami menggerakkan bola dengan cepat," tambah Aragones.

Soal mental, dia mengakui Jerman memang punya kelebihan. Selain itu, Jerman juga unggul dalam fisik. Mereka juga punya set ppiece yang baik. Itu pula yang membuat kubu Jerman tetap optimis. Bahkan, mereka juga membanggakan mental mereka yang kuat.

"Kami memang sempat tampil buruk saat lawan Kroasia, tapi kami banyak belajar dari pertandingan ini. Kedua tim memiliki permainan yang bagus dan sama-sama punya daya dobrak yang tajam. Maka, ini akan menjadi pertarungan yang ketat, cepat, dan menegangkan," kata pelatih Jerman, Joachim Loew.

Di dalam tubuh kedua tim sama-sama ada masalah. Spanyol sudah pasti tak bisa memainkan striker David Villa. Sedangkan Jerman terancam tanpa diperkuat sang kapten, Michael Ballack. Dia cedera betis dan belum dipastikan apakah bisa bermain atau tidak. Itu bisa menjadi pukulan berat jika dia tak main, seperti halnya Italia tanpa Fabio Cannavaro.

Soal strategi, kedua tim tampaknya akan mengubah pakem awal. Keduanya sama-sama memakai dua striker di awal kompetisi. Namun, di final nanti, sangat mungkin hanya menggunakan satu striker.

Jerman merasa menemukan formasi yang bagus saat mengalahkan Turki dengan hanya memasang Miroslav Klose sebagai target man tunggal. Sebelumnya, dia diduetkan dengan Mario Gomes. Sedangkan Lukas Podolski tetap sebagai sayap kiri yang ternyata tak hanya mampu membantu serangan, tappi juga tajam menyelesaikan serangan. Sejauh ini, dia sudah mencetak 3 gol.

Hal sama juga akan dilakukan Spanyol, setelah David Villa cedera. Aragones sangat mungkin hanya akan memasang Fernando Torres sebagai sau-satunya striker. Ini ternyata justru terlihat bagus kala Spanyol mengalahkan Rusia 3-0 di semifinal. Villa yang diganti Cesc Fabregas di menit ke-33, membuat Spanyol jadi memakai formasi 4-2-3-1.

Ternyata, permainan Spanyol justru semakin bagus. Mereka sangat kuat di lini tengah, tapi juga punya ketajaman dalam menyerang. Faktanya, tiga gol yang bersarang ke gawang Rusia tercipta justru ketika Spanyol berubah sistem itu.

Maka, bisa jadi kedua tim akan memakai formasi yang sama. Mereka bakal mementingkan kekuatan pertahanan dan kemenangan di lini tengah. Namun, bisa jadi ini membuat pertandingan akan lambat, karena pertarungan lini tengah lebih ketat. Selain itu, di final, biasanya kedua tim saling hati-hati.

Jerman memang ibaratkan moncong panser yang siap menyalak. Pergerakannya memang kaku, textbook, dan kurang kreatif. Tapi, setiap menyalak, moncong panser itu tetap berbahaya. Sebaliknya, Tim Matador Spanyol bisa diibaratkan memiliki tanduk banteng yang lebih lentur digerakkan. Tak hanya ke kanan atau kiri, tapi juga ke atas dan bawah. Bahkan, bisa pula berputar. Ya, sepakbola Spanyol memang lebih kreatif, sedangkan Jerman lebih berdisiplin. Baik Aragones maupun Loew sepakat kedua tim memiliki ketajaman menyerang yang seimbang. Lalu, siapa yang bakal lebih tajam?

Apa pun yang terjadi, partai ini akan disikapi sebagai pertarungan hidup-mati. Gelar juara dipertaruhkan, juga gengsi sepakbola kedua negara. Mungkin jika masih hidup, Adolf Hitler akan bangga karena Jerman juara Piala Dunia dan Piala Eropa tiga kali. Sedangkan Jenderal Franco pasti akan menginstruksikan Spanyol menaklukkan Jerman, apa pun beratnya, agar mereka tak hanya bisa bangga terhadap kompetisi Liga Divisi Primera. Selain itu, Spanyol juga bisa membusungkan dada bahwa sepakbola mereka lebih bagus daripada Jerman.

Final Euro 2008
Partai: Jerman vs Spanyol
Waktu: Minggu, 29 Juni 2008
Siaran langsung: RCTI, TPI, Global TV, Senin, 30 Juni 2008, pukul 01.00 WIB.
Tempat: Stadion Ernst Happel, Vienna, Austria
Wasit: Roberto Rosetti (Italia)

Prediksi Line-up
Jerman (4-2-3-1):
Lehmann; Lahm, Metzelder, Mertesacker, Hitzlsperger; Fritz, Frings; Schweinsteiger, Ballack/Rofles, Podolski; Klose
Pelatih: Joachim Loew

Spanyol (4-2-3-1):
Casillas; Ramos, Puyol, Marchena, Capdevila; Senna, Alonso; Xavi, Iniesta, Fabregas; Torres
Pelatih: Luis Aragones

Rekor Lima Pertandingan Terakhir

Jerman
25/06/08 Jerman 3-2 Turki (Euro 2008)
19/06/08 Jerman 3-2 Portugal (Euro 2008)
16/06/08 Jerman 1-0 Austria (Euro 2008)
12/06/08 Jerman 2-3 Kroasia (Euro 2008)
08/06/08 Jerman 2-0 Polandia (Euro 2008)

Spanyol
26/06/08 Spanyol 3-0 Rusia (Euro 2008)
21/06/08 Spanyol 0-0 (4-2 pen) Italia (Euro 2008)
18/06/08 Spanyol 2-1 Yunani (Euro 2008)
14/06/08 Spanyol 2-1 Swedia (Euro 2008)
10/06/08 Spanyol 4-1 Rusia (Euro 2008)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

terbukti benteng lebih unggul

Copyright © 2007-2014 YANAGIZAWA Template by - E-Blog